Pengertian Memori
Blogdzikry.com – Memori disebut juga dengan daya ingat. Di mana para ahli memandang memori atau daya ingat ini sebagai hubungan antara pengalaman dan juga masa lalu.
Drever (dalam Wagito, 2004) menyebutkan bahwa memori adalah sebuah karakter yang dimiliki oleh makhluk hidup, pengalaman berguna apa yang dilupakan dan berpengaruh pada perilaku dan pengalaman di masa yang akan datang.
Ingatan ini bukan hanya meliputi recall atau mengingat dan recognition atau mengenali namun apa yang disebut dengan menimbulkan kembali ingatan.
Santrock juga menjelaskan bahwa daya ingat merupakan perkembangan kognitif di mana ada semua situasi di dalamnya yang individu simpan atau terima sepanjang waktu (Atkinson, 2000).
Daya ingat adalah kemampuan individu untuk memiliki dan mengambil kembali informasi dan struktur yang mendukungnya, serta suatu bentuk kompetensi. Memori memungkinkan individu untuk punya identitas diri (Wade, 2008).
Baca Juga : Pengertian dan Konsep Dasar Psikologi
Sedangkan menurut Tulving, memori merupakan cara yang dilakukan individu untuk bisa mempertahankan dan mengenali pengalaman dari masa lalu yang bisa digunakan di saat ini atau sekarang, (Sternberg, 2006).
Porter & Hernacki juga menjelaskan bahwa memori merupakan suatu kemampuan untuk mengingat apa yang sudah diketahui.
Menurut Bruno (1987) memori adalah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang terpusat di dalam otak.
Ketika individu menerima sebuah informasi lewat indra mata dengan cara melihat atau telinga mendengar informasi, maka informasi tersebut akan masuk ke dalam short time memory atau working memory/memori jangka pendek.
Kemudian setelah itu informasi diberi kode-kode khusus. Setelah proses pengkodean, informasi masuk dan tersimpan dalam long term memory atau permanen memori atau disebut sebagai memori jangka panjang.
Jadi bisa disimpulkan bahwa memori adalah kemampuan individu untuk menyimpan, memproses dan memunculkan kembali pengalaman dan juga informasi yang didapatkan dari masa lalu untuk digunakan di masa yang akan datang. Pastinya memori tersebut dipertimbangkan situasi dan kondisinya sendiri.
Jenis-jenis Memori
2.1 Memori Jangka Pendek
Setiap individu tentu punya akses untuk menuju memori jangka pendek masing-masing. Memori jangka pendek dapat menahan data selama beberapa detik bahkan terkadang bisa sampai beberapa menit.
Menurut model Atkinson dan Shiffrin, sebuah memori bisa disimpan dalam jangka pendek dan hanya dapat mengingat beberapa hal saja.
Memori jangka pendek juga bisa diakses dengan sejumlah proses pengontrolan yang mengatur aliran informasi kepada dan dari simpanan jangka panjang.
Materi atau informasi bisa bertahan dalam memori jangka pendek selama 30 detik lalu kemudian dilatih untuk mempertahankannya lagi.
Memori jangka pendek disimpan secara akustik atau lewat bunyi yang dikeluarkan lebih daripada secara visual. Kapasitas memori jangka pendek dibagi berdasarkan luas stimulusnya kira-kira 7 + dua stimulus (Miller, dalam Stenberg, 2009)
2.2 Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang adalah tipe memori yang tetap dan tidak terbatas. Adapun jenis memori ini akan bertambah, seiring bertambahnya usia selama pertengahan dan akhir kanak-kanak.
Sistem memori jangka panjang memungkinkan individu hidup dalam dua dunia yaitu masa lalu dan masa sekarang.
Kemampuan individu untuk menggunakan informasi dan mengingat masa kemudian dimanfaatkan sebagai fungsi dari memori jangka panjang (Bhinetty, 2009).
Kapasitas memori jangka panjang tidak terbatas di mana informasi yang ada di dalamnya memiliki jumlah yang sangat besar.
Baca Juga : Pengertian Belajar menurut Para Ahli
Memori jangka panjang memungkinkan individu, untuk mengembangkan identitas diri hingga sejarah kehidupan (Wade, 2008).
Memori jangka panjang merupakan tempat menyimpan memori yang terus tinggal dalam pikiran selama periode panjang. Berapa teori juga menyebutkan bahwa memori jangka panjang tidak terbatas.
Lokasi tempat memori tersimpan ada di seluruh bagian otak meski terpusat di beberapa bagian. Beberapa region otak punya fungsi penting dalam pembentukan memori seperti hipokampus dan korteks serta thalamus.
2.3 Memori Sensor
Memori sensor merupakan proses penyimpanan ingatan atau memori lewat jalur saraf sensori, yang berlangsung dalam jangka waktu pendek.
Informasi yang didapatkan individu lewat panca indra akan bertahan 1 sampai 2 detik saja, dalam memori sensor.
Memori sensor tidak sama dengan memori jangka pendek. Di mana memory sensor merujuk pada memori yang digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan suatu tindakan.
Contoh, ketika seseorang memasak, tidak melakukan kesalahan dengan memasukkan dua kali bumbu masakan yang sama.
2.4 Memori Implisit
Memori implisit atau disebut memori prosedural adalah memori yang menyimpan informasi mengenai cara melakukan sesuatu.
Contoh, bagaimana cara menggunakan sendok, cara menggunakan sepatu dan masih banyak lagi. Memori implisit merupakan sebuah kemampuan yang sudah dimiliki seseorang kemudian kemampuan tersebut tidak lagi membutuhkan pemrosesan secara sadar.
Jadi bisa dibilang memori implisit merupakan pemanggilan kembali informasi yang berhubungan dengan suatu peristiwa lalu mempengaruhi tindakan dan pikiran yang dilakukan tanpa usaha secara sadar.
Cara mengukur memori implisit adalah dengan priming. Metode priming meminta subjek membaca atau mendengar suatu informasi, kemudian menguji apakah informasi ini mempengaruhi kinerja subjek.
2.5 Memori Eksplisit
Memori eksplisit atau deklaratif merupakan pemanggilan kembali informasi terhadap suatu peristiwa atau suatu objek secara sadar.
Contoh, ketika seseorang menceritakan masa lalunya kembali ke orang lain maka hal ini dilakukan secara sadar, di mana melakukan pemanggilan kembali informasi yang ada di masa lalu dalam memorinya (Stenber, 2006). Cara mengukur memori eksplisit adalah dengan menggunakan metode recall dan recognition.
Memori eksplisit dibagi menjadi dua macam, yaitu:
- Memori episodik, merupakan memori yang berisi pengalaman sendiri yang erat kaitannya dengan riwayat hidup.
- Memori semantik, merupakan daya ingat yang berisi jumlah total pengetahuan yang dimiliki. Seperti misalnya perbendaharaan kata, pemahaman matematika dan semua fakta yang diketahui.
Proses Terjadinya Memori
Pembuatan memori diawali dengan paparan objek pada panca indra manusia. Memori tercipta oleh susunan saraf pusat yang secara biologis, melibatkan banyak kerja saraf dan komponen tubuh.
Memori terbentuk dari penerimaan informasi lewat panca indra lalu diterima saraf sensorik dan kemudian dikirim ke otak.
Otak mempersepsikan informasi lalu disimpan pada memori jangka pendek kemudian dari memori jangka pendek dikirim ke generator atau pembangkitan tanggapan.
Baca Juga : Sensasi dan Persepsi dalam Psikologi
Proses ini tentu belum selesai, karena setelah melewati generator lalu disalurkan ke bagian tubuh lainnya untuk memberikan tanggapan.
Memori jangka pendek akan diubah menjadi jangka panjang, lalu tersimpan secara permanen dalam otak.
Pada proses perubahan dari memori jangka pendek ke jangka panjang, melibatkan kerja kontrol dan membentuk jejak memori. Memori jangka panjang bisa digunakan secara cepat lewat jejak memori yang terbentuk.
Ingatan yang semakin sering dipanggil, maka akan membuat jejak ingatan semakin jelas. Namun ingatan pada memori jangka panjang yang jarang digunakan atau tidak pernah dipanggil maka memori akan menguap, disebut dengan lupa atau tidak mengingat sesuatu. Memori lupa bisa kembali digunakan lewat ciri-ciri informasi yang masih diingat.
Memori kontrol akan bekerja jika individu punya keinginan kuat, harapan dan juga motivasi serta minat dan usaha.
Namun jika tidak ada beberapa hal tersebut, maka kontrol tidak akan bekerja dan memori tidak tersimpan.
Kualitas sebuah memori kontrol akan tergantung pada banyaknya informasi yang ditangkap oleh panca indra. Jadi semakin banyak memori yang tertangkap maka penyimpanan memori akan jauh lebih baik.
Proses Terjadinya Kelupaan
Lupa merupakan sebuah kondisi di mana individu mengalami kehilangan kemampuan untuk memproduksi kembali hal-hal yang sebelumnya sudah dipelajari.
Lupa adalah bentuk ketidakmampuan dalam mengingat sesuatu yang sebelumnya pernah dialami atau dipelajari. Terjadinya kelupaan tentu tidak diproses secara sederhana, melainkan ada empat tahapan yang terjadi.
Tahap pertama
Pada tahap ini, apa yang sudah diingat akan disimpan dalam bagian otak tertentu. Jika ada materi yang harus diingat, namun tidak pernah digunakan maka karena ada proses metabolisme dalam otak sehingga ingatan tersebut bisa terhapus dalam otak dan membuat individu tidak bisa mengingatnya kembali.
Apalagi untuk informasi yang sudah tidak digunakan lagi, maka secara tidak langsung akan membuat memori lenyap dengan sendirinya.
Tahap kedua
Ada beberapa prinsip sistematis pada proses kelupaan:
- Penghalusan, materi berubah menuju bentuk yang lebih halus, lebih simetris dan juga kurang tajam sehingga bentuk asli tidak bisa diingat kembali.
- Penegasan, bagian yang mencolok pada sebuah informasi menjadi bagian yang paling mengesankan jadi dalam ingatan akan dipertegas. Kemudian bagian ini hanya akan diingat, sedangkan yang lain secara keseluruhan tidak terlalu diingat.
- Asimilasi, contoh seorang individu mengingat sebuah hewan. Maka ingatan tersebut hanya sebagai hewan meski bentuknya bukan hewan. Jadi yang diingat adalah hewan dan tidak bisa mengingat bagaimana bentuk aslinya. Perubahan ini disebabkan bentuk hewan tidak dapat diingat lagi.
Tahap Ketiga
Ketika seseorang mempelajari hal baru, maka sesuatu yang sebelumnya sudah diingat tidak dapat diingat kembali.
Jadi bisa disimpulkan bahwa materi kedua menjadi penghambat untuk mengingat kembali, materi pertama atau materi sebelumnya. Hambatan ini disebut dengan hambatan retroaktif.
Lalu sebaliknya materi yang baru dipelajari tidak bisa masuk ke dalam ingatan, karena materi sebelumnya, istilah ini disebut dengan hambatan proaktif.
Tahap Keempat
Di mana saat seseorang melakukan sesuatu atau disebut dengan persepsi pada kondisi, di mana peristiwa tersebut menakutkan atau mengerikan.
Peristiwa ini tidak bisa diterima oleh hati nurani yang membuat peristiwa tersebut akan sengaja terlupakan tanpa disadari.
Daftar Pustaka
http://repository.unpas.ac.id/31247/4/BAB%20%20II%20ACC.pdf (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 05.30 WIB) https://repository.uin-suska.ac.id/6307/3/BAB%20II.pdf (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 05.30 WIB) https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/65665-1673115238.pdf (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 05.48 WIB) https://warstek.com/memori-pengertian/#Macam-Macam_Memori (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 06.00 WIB) https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-terjadinya-lupa/111318/2 (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 06.30 WIB) https://abdulkadir.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/609/2022/08/Definisi-Memori-dan-amnesia.docx (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 06.35 WIB)