Pengertian Motivasi
Blogdzikry.com – Motivasi merupakan dorongan yang timbul di diri seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sementara motivasi menurut para ahli memiliki arti berbeda-beda.
- Menurut Weiner (1990), motivasi merupakan kondisi internal yang dapat membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong untuk mencapai tujuan tertentu dan membuat seseorang tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
- Menurut John W Santrock, pengertian motivasi adalah sebuah proses memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Perilaku seseorang termotivasi menjadi penuh energi, terarah dan bertahan lama.
- Menurut Abraham Maslow, merupakan sesuatu yang bersifat konstan, tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks. Motivasi kebanyakan mempunyai karakteristik universal, di setiap kegiatan organisme.
- Menurut Thomas M.Risk, motivasi adalah usaha yang didasari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif pada diri siswa yang mengarah ke tujuan belajar.
- Menurut MC. Donald, pengertian motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
- Menurut Uno (2007), motivasi adalah dorongan internal dan eksternal yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan.
- Menurut A.W Bernard, motivasi merupakan sebuah fenomena yang dilibatkan dalam rangsangan tindakan ke tujuan tertentu, yang sebelumnya kecil kemudian digerakkan ke arah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi adalah usaha memperbesar gerakan untuk mencapai tujuan tertentu.
- Menurut Chaplin, motivasi merupakan variabel penyelam untuk menimbulkan faktor tertentu. Mulai dari membangkitkan, mengelola, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku menuju sebuah sasaran.
- Menurut Tabrani Rusyan, motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
- Menurut Imron (1996), motivasi asal katanya dari bahasa Inggris motivation. Yang berarti sebuah dorongan atau pengalasan untuk melakukan aktivitas hingga mencapai tujuan.
Dari pengertian motivasi menurut beberapa ahli di atas, bisa disimpulkan bahwa motivasi merupakan sebuah dorongan atau arahan kepada seseorang untuk melakukan aktivitas guna mencapai tujuan tertentu.
Teori Motivasi
Sejak periode tahun 1950 para ahli berlomba-lomba untuk mengembangkan konsep-konsep yang menjadi dasar teori motivasi.
Ada tiga teori motivasi yang terkenal pada masanya yang mengalami perkembangan pula. Ketiganya merupakan teori kuno yang menjadi landasan memacu proses berkembang serta terciptanya teori baru di masa kini.
Baca Juga : Pengertian dan Faktor yang Menunjang Kreatifitas
Teori motivasi masa kini digunakan oleh para petinggi perusahaan, untuk membantu pelaksanaan organisasi saat memberikan motivasi kepada para karyawan.
1. Teori Motivasi Abraham Maslow : Hierarki Kebutuhan Manusia
Abraham Maslow mengemukakan Teori Hierarki Manusia merupakan teori motivasi yang pertama dibuat dan menjadi teori paling terkenal. Bahkan teori ini menjadi dasar terbentuknya teori motivasi lainnya.
Teori motivasi ini mengemukakan bahwa kebutuhan menjadi alasan utama manusia termotivasi untuk melakukan sesuatu. Teori Hierarki Kebutuhan Manusia dijabarkan menjadi 5 tingkatan di tingkatan piramida.
Di mana pada urutan terbawah menjadi urutan pertama atau prioritas yang harus diselesaikan dan dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini 5 tingkatan piramida pada Teori Hierarki Kebutuhan Manusia yang perlu diketahui:
- Physiological Needs
Kebutuhan fisiologi meliputi kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia. Mulai dari makan, minum, tempat tinggal dan masih banyak lagi. Pada hierarki kebutuhan tingkat ini manusia tidak mementingkan kehormatan, jabatan atau harta dan sejenisnya.
- Safety Needs
Merupakan kebutuhan tingkat kedua, di mana akan membuat manusia termotivasi untuk memiliki rumah sebagai tempat berlindung.
- Social Needs
Merupakan tingkat ketiga, di mana pada tahap ini manusia berusaha untuk berkenalan dan menemukan orang yang bisa dipercayai.
- Esteem Needs
Tingkat keempat berkaitan dengan kehormatan. Di mana manusia akan membangun motivasi agar dihormati dan dihargai oleh orang lain. Seperti mendapatkan gelar dan status.
- Self-Actualization
Merupakan tingkatan terakhir di mana manusia memiliki keinginan untuk berguna dan bisa diandalkan oleh orang lain.
Pada tingkatan ini, manusia memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin agar punya kekuasaan dan dapat melakukan perubahan.
2. Teori Motivasi Douglas McGregor : X dan Y
Yang kedua ada teori motivasi yang digunakan sebagai pembagi, mengenai pandangan sifat asli yang ada pada manusia. Pandangan dibagi menjadi dua maka dinamakan sebagai teori X dan Y.
Pengertian X dan Y pada teori ini merujuk kepada X yang artinya punya relasi dengan opini pengelolaan tradisional.
Sementara Y artinya berelasi dengan teori pengelolaan yang didasari pada penelitian perilaku secara umum. Teori Y banyak digunakan untuk mengelola perilaku manusia di zaman modern terutama dalam dunia kerja.
3. Teori Motivasi Prestasi McClelland
Teori ini milik David MCClelland, di mana beliau menganggap individu punya cadangan energi potensial yang bisa dikembangkan. Pengembangannya ini berdasarkan dorongan individu atau situasi dan kesempatan yang ada.
Menurut teori motivasi prestasi ada tiga kebutuhan inti seseorang yaitu kebutuhan untuk mencapai sesuatu, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan terhadap afiliasi.
- Kebutuhan untuk Mencapai Sesuatu atau Prestasi,
berasal dari konflik antara harapan keberhasilan dan ketakutan untuk gagal. Menurut beliau setiap individu punya kecenderungan kuat untuk berhasil. Kebutuhan akan prestasi punya dua indikator, yaitu kemampuan atau kapabilitas dan kreativitas.
Baca Juga : Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi
Kemampuan ini berhubungan dengan bakat atau upaya dan latihan yang sudah dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk menghasilkan suatu kompetensi. Sementara kreativitas adalah proses pencipta karya.
- Kebutuhan Akan Kekuasaan
Kebutuhan akan kekuasaan merupakan keinginan yang asalnya dari diri dan punya pengaruh tinggi untuk mempengaruhi individu lain.
McClelland mengungkapkan bahwa seseorang yang punya kebutuhan kekuasaan tinggi maka punya beberapa karakter menonjol yaitu kompetitif, bertanggung jawab dan siap berjuang untuk memberi pengaruh terhadap lingkungan.
- Kebutuhan Terhadap Afiliasi
Kebutuhan terhadap afiliasi merupakan kebutuhan seseorang ke hubungan sosial yang baik. Cirinya adalah seseorang yang memiliki motif tinggi untuk menjalin persahabatan dan hubungan yang kooperatif serta menciptakan hubungan dua arah.
4. Teori Motivasi Dua Faktor Frederick Herzberg
Teori dua faktor adalah teori yang terdiri dari ekstrinsik yang cakupannya terdiri dari gaji, keamanan kerja, status, supervisi, ilustrasi dan juga kebijakan.
Faktor ekstrinsik membawa kecenderungan bahwa seseorang mengalami ketidakpuasan kerja. Mau tidak mau, karena faktor ini seseorang tetap berkewajiban menjalankan tugasnya.
Jadi bisa disimpulkan bahwa motivasi yang muncul adalah karena kebutuhan akan insentif atau hal lain yang termasuk dalam faktor eksternal.
Kemudian ada faktor intrinsik di mana cakupannya terdiri dari prestasi, penghargaan, tanggung jawab dan bentuk pekerjaan dan pertumbuhan.
Beliau menyebutkan bahwa faktor ini merupakan pemuas atau motivator. Faktor intrinsik membawa individu untuk mendapatkan kepuasan kerja, sehingga seseorang lebih bergairah dan termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Herzberg menyatakan bahwa meski faktor eksternal sudah diterapkan namun karena tingkat ketidakpuasan kerja yang tinggi, membuat seseorang akan keluar dari pekerjaan.
Kemudian jika faktor internal tidak diterapkan, maka tidak menyebabkan seseorang akan keluar dari pekerjaan namun motivasi diri untuk menyelesaikan pekerjaan cenderung akan rendah.
Proses Terjadinya Motivasi
Kebutuhan merupakan suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil tertentu tampak menarik (Robbins, 2001 : 166).
Kebutuhan yang belum terpenuhi akan menciptakan tegangan yang mendorong individu untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
Dorongan ini kemudian menimbulkan perilaku pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang jika tercapai akan terwujud pemenuhan kebutuhan dan mendorong pada pengurangan tegangan.
Sebuah motivasi tidak selamanya mengalami pencapaian tujuan seperti yang diinginkan individu karena proses yang berjalan bisa bervariasi.
Contoh sederhananya adalah setiap orang punya kebutuhan untuk makan, namun ketika kebutuhan makan sudah terpenuhi maka seseorang tidak akan dapat dimotivasi dengan makanan.
Berbeda dengan keadaan di mana seseorang belum makan selama beberapa hari. Maka kebutuhan untuk makan cenderung lebih tinggi dan terdorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Lalu ada situasi di mana terdapat hambatan yang menyulitkan seseorang untuk memperoleh makanan, hasil akhirnya tentu akan lebih bervariasi.
Secara alami seseorang akan berusaha untuk mencari jalan agar dapat memenuhi kebutuhan makanan yang terhambat atau bisa juga situasinya adalah individu akan merasa putus asa karena tujuannya terhambat.
Baca Juga : Teori Memori: Jenis, dan Proses Terjadinya Memori
Pemotivasian pada seseorang tidak hanya cukup dengan menawarkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan agar termotivasi.
Yang tidak kalah penting adalah jaminan seseorang bisa melakukan atau mencapai sesuatu hingga berujung pada ganjaran sesuai tujuan yang sudah ditetapkan. Ini juga yang membuat karyawan termotivasi untuk melakukan pekerjaan.
Victor Vroom (dalam Agus Dharma, 1997) mengembangkan Model Ekspektansi sebagai modal dasar timbulnya motivasi seseorang. Beliau menjelaskan bahwa pada dasarnya motivasi muncul apabila terjadi dua hal, yaitu.
- Apabila Valance atau nilai hasil tertentu sangat tinggi bagi seseorang.
- Apabila seseorang itu merasa punya kesempatan yang baik untuk menyelesaikan tugas dan mendapatkan hasilnya.
Dari berbagai proses motivasi yang terjadi, dorongan yang ada dalam diri seseorang bisa menghasilkan upaya untuk melakukan sesuatu.
Upaya ini dilakukan jika seseorang merasa mampu dan ketika tujuan bisa dicapai lewat upaya itu maka dorongan dalam diri otomatis akan menurun.
Lalu jika terjadi rintangan atau hambatan atas upaya pencapaian tujuan, maka terjadi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama yaitu seseorang akan semakin terdorong untuk meraih tujuan, lalu kemungkinan kedua adalah seseorang akan putus asa karena merasa tidak mampu menghadapi hambatan dan dorongan.
Jadi bisa disimpulkan bahwa dalam proses motivasi tidak hanya cukup memotivasi seseorang dengan menawarkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya agar termotivasi. Melainkan jaminan bahwa seseorang mampu melakukan atau mencapai tujuan juga sangat penting.
Ini juga menjadi yang menjadi aspek penting, untuk membuat karyawan termotivasi melakukan pekerjaannya.
Daftar Pustaka
https://tirto.id/macam-macam-teori-motivasi-menurut-ahli-maslow-hingga-herzberg-gtnd (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 10.32 WIB) https://www.liputan6.com/hot/read/4681419/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-dikenali?page=4 (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 12.11 WIB) https://repository.uir.ac.id/3185/5/bab2.pdf (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 12.12 WIB) https://www.gramedia.com/literasi/teori-motivasi/#google_vignette (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 12.30 WIB) https://media.neliti.com/media/publications/218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf (diakses pada 14 Desember 2023, pada pukul 12.21 WIB)