Moch Dzikry Nur Alam Teori itu mudah, tapi praktek cukup sulit untuk dilakukan. Terkadang rasa malas dapat menghambat kita dalam mencapai suatu tujuan.

Kreatifitas: Pengertian, Ciri dan Faktor yang Menunjang Kreatifitas

7 min read

Pengertian kreatifitas

Blogdzikry.com – Setiap individu membutuhkan kreatifitas untuk menjalani proses kehidupan. Tentu, kreatifitas merupakan anugerah dari sang pencipta yang mewarnai sejarah kehidupan, sehingga nantinya menghasilkan karya-karya spektakuler.

Kreatifitas bukan hanya sekedar keberuntungan, akan tetapi hasil dari kerja keras dari setiap individu. Beberapa orang terlahir kreatif, seperti musisi, namun ada sejumlah orang yang dari waktu ke waktu mengalami peningkatan keterampilan.

Pengertian Kreatifitas menurut Para Ahli

Kata kreatifitas berasal dari kata to create dalam bahasa Inggris yang berarti menciptakan. Sementara itu, KBBI mengartikan kreatifitas sebagai kemampuan menciptakan daya cipta, perihal kreasi, dan kekreatifan.

Baca Juga : Intelegensi: Pengertian, Macam & Faktor yang Mempengaruhinya

Berikut di bawah ini beberapa pengertian kreatifitas dari beberapa tokoh ahli yang perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:

1.1 Sudarsono

Sudarsono mendefinisikan kreatifitas sebagai kemampuan untuk menciptakan dan mencapai jalan keluar yang sama sekali baru, asli dan imajinatif.

Jalan keluar yang dimaksud yaitu untuk memecahkan masalah, kemudian memunculkan pemahaman, estetis dan sebagainya.

1.2 Supriadi

Menurut Supriadi, kreativitas merupakan kemampuan melahirkan hal baru, baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan yang sudah ada.

Beliau menambahkan bahwa kreativitas melibatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang menandakan adanya penambahan kemampuan berpikir seseorang.

1.3 Utami Munandar

Utami Munandar mendefinisikan kreatifitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi baru yang didasari data, informasi, dan unsur-unsur lainnya. Kreatifitas juga bisa berarti daya cipta dari individu.

1.4 James J. Gallagher

Kreatifitas menurut James J. Gallagher adalah proses mental dari individu berupa gagasan atau produk baru. Bisa juga kombinasi antara keduanya yang melekat pada individu.

1.5 Torrance

Torrance mengartikan kreatifitas sebagai pemahaman individu terhadap kesenjangan atau hambatan yang terjadi dalam hidupnya. Pemahaman ini termasuk merumuskan hipotesis baru dan bisa mengkomunikasikan hasilnya.

1.6 Guntur Tajalan

Kreativitas menurut Guntur Tajalan yaitu sistem yang tidak terpisahkan dari pendidikan. berbeda dari yang lain, Guntur mencoba melihat kreatifitas dari sisi yang berbeda.

Dari sudut pandang pendidikan, kreatifitas guru akan mempengaruhi peserta didiknya. Aspek kreatifitas itu sendiri mencakup kognitif, psikomotorik, dan afektif.

1.7 Dr Mark Runco

Mengutip Jurnal Penelitian Kreatifitas, Dr Mark Runco menetapkan parameter untuk mendefinisikan apa itu kreatifitas.

Definisi kreatifitas yaitu apapun yang dinilai, perlu memiliki dua kriteria, yaitu orisinalitas dan efektivitas.

1.8 Clark Moustakis

Clark Moustakis mengartikan kreatifitas sebagai pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu. Hal ini menyangkut hubungan dengan diri sendiri, alam, dan orang lain.

1.9 Santrock

Dalam buku karya Santrock tahun 2007, kreativitas merupakan kemampuan berpikir menggunakan cara-cara baru dan bisa menghasilkan pemecahan masalah yang unik.

Dapat disimpulkan, kreatifitas merupakan kemampuan untuk melakukan hal yang berbeda atau hal sama secara berbeda.

Kreatifitas dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam menggunakan perspektif baru dalam kehidupan sehari-hari.

Peningkatan berpikir tersebut dapat melahirkan cara baru yang lebih mudah dan lebih baik untuk melakukan pekerjaan yang sama.

Ciri-ciri Kreatifitas

Seseorang dikatakan mampu berpikir kreatif jika memiliki kesehatan mental yang stabil. Sebab, orang kreatif umumnya memiliki kemampuan mengendalikan emosi negatif dengan baik.

Kemampuan tersebut tidak terlepas dari bagaimana kreatifitas menjadi salah satu cara menyalurkan emosi negatif.

Baca Juga : Teori Memori: Pengertian, Jenis, dan Proses Terjadinya Memori

Orang yang kreatif dikenal sebagai orang yang kompleks karena kemampuan dalam berpikir dan bersikap terkadang tidak terpikirkan oleh orang lain. Kenali ciri-ciri kreatifitas yang melekat pada diri seseorang berikut ini:

2.1 Memiliki Imajinasi Tinggi

Ciri khas orang yang kreatif yaitu memikirkan sesuatu yang jarang dipikirkan oleh orang lain. Tidak jarang orang kreatif memilih terjun ke dunia seni, misalnya menjadi musisi, pelukis atau penyiar.

Meskipun telah memilih profesi tertentu, namun pemikiran kreatif tidak membatasi bentuk pekerjaan seseorang.

Dalam proses berimajinasi, orang lain terkadang hanya berpikir mereka sedang berkhayal. Justru sebaliknya, khayalan merupakan salah satu proses berpikir kreatif.

2.2 Memiliki Banyak Energi

Orang kreatif dikenal sebagai orang yang memiliki energi lebih, baik secara fisik maupun mental. Mereka banyak menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan sesuatu yang dianggapnya menarik. Orang kreatif lebih banyak menghabiskan waktu agar tetap menjaga konsentrasi.

Ketekunan melakukan sesuatu yang menarik perhatian ini bertujuan untuk memunculkan inovasi baru. Meskipun demikian, bukan berarti orang yang kreatif membuat seseorang menjadi hiperaktif atau bahkan lupa waktu. Mereka memahami kemampuan dirinya, sehingga tahu kapan waktunya untuk berhenti.

2.3 Rasa Ingin Tahu Tinggi

Rasa ingin tahu membuat seseorang akan mempelajari dan merasakan pengalaman baru. Sementara itu, kreatifitas merupakan proses untuk menciptakan gagasan baru.

Tidak heran jika orang yang kreatif dikenal dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka ingin mencoba banyak hal baru, sehingga kemampuan berpikirnya menjadi lebih luas.

Hal ini tidak menutup kemungkinan akan menghadirkan ide-ide baru yang tercipta. Selain itu, saat mencoba hal baru juga akan mendapatkan sudut pandang lain, sehingga mampu berpikir lebih kreatif.

2.4 Terbuka Akan Masukan

Kreatifitas akan membuat orang lebih terbuka terhadap segala macam masukan. Meskipun terkadang pemikiran yang dimiliki berbeda dengan kebanyakan orang.

Orang kreatif tidak akan memaksakan orang lain setuju dengan pemikirannya. Justru kreatifitas semakin terbangun karena mereka menerima kritik dan saran atas sebuah pemikiran tertentu.

Tidak jarang orang kreatif menilai bahwa masukan merupakan informasi tambahan untuk mengembangkan atau menemukan ide baru.

2.5 Lebih Menikmati Waktu untuk Menyendiri

Salah satu alasan mengapa orang menarik diri dari suatu perkumpulan yaitu ketika membutuhkan waktu untuk berpikir kreatif.

Tidak heran jika orang kreatif memilih waktu untuk menyendiri tanpa merasa kesepian atau mengalami gangguan kecemasan.

Menurut penelitian berjudul Personality and Individual Differences volume 119, alasan orang membangun kreatifitas dengan fokus memahami lingkungan di sekitar. Hal tersebut akan memunculkan ide-ide baru dan orisinilitasnya terjaga.

2.6 Memiliki Batasan Logis

Walaupun memiliki tekad yang kuat, orang kreatif memiliki batasan terhadap dirinya. Pasalnya, mereka mengenali kemampuan dirinya sangat baik, sehingga tidak memaksakan diri untuk melakukan sesuatu secara berlebihan.

Ketika waktu bekerja, orang kreatif akan mengerjakannya sebaik mungkin. Sedangkan saat istirahat tiba, mereka akan bersantai untuk mengembalikan energinya.

2.7 Lebih Sensitif

Kreatifitas tinggi juga dapat dilihat dari ciri memiliki sensitivitas tinggi. Orang cenderung lebih sensitif dari orang kreatif justru akan menguntungkan karena bisa memahami lingkungan sekitar secara mendalam.

Di sisi lain, sensitivitas juga akan membuat mental orang lebih lelah karena menyerap emosi dari luar terlalu besar.

Faktor-faktor yang Menunjang Kreatifitas

Produk kreatif menekankan bahwa hasil berasal dari proses kreatifitas dari individu. Tidak dapat dipungkiri, lingkungan dan pendidikan berfungsi sebagai pendorong untuk mengembangkan kreatifitas.

Faktor-faktor yang Menunjang Kreatifitas

Berikut di bawah ini beberapa faktor yang menunjang kreativitas pada individu yang perlu kamu ketahui, antara lain:

3.1 Faktor Internal

Pada dasarnya ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dan menunjang kreatifitas seseorang. Berikut ini faktor-faktor internal yang akan menunjang dan membantu mengembangkan kreatifitas, seperti:

  • Keterbukaan Terhadap Pengalaman

Keterbukaan terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari luar maupun dalam akan mempengaruhi kreatifitas seseorang.

Keterbukaan berkaitan dengan kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman baik diri sendiri maupun lingkungan.

Baca Juga : Teori Belajar: Pengertian menurut Para Ahli dan Prosesnya

Seseorang yang terbuka tanpa ada usaha untuk mempertahankan diri, tanpa kekakuan terhadap pengalaman dan percaya terhadap persepsi akan lebih kreatif.

Bisa disimpulkan bahwa pribadi yang kreatif cenderung menerima perbedaan dari lingkungan sekitarnya.

  • Evaluasi Internal

Penilaian terhadap sebuah karya tidak terlepas dari penilaian oleh diri sendiri, bukan pujian yang berasal dari orang lain.

Walaupun demikian, orang yang kreatif umumnya tidak tertutup terhadap kritikan yang berasal dari orang lain.

  • Kemampuan Bereksplorasi

Faktor penunjang kreatifitas selanjutnya yaitu kemampuan bereksplorasi dengan unsur, bentuk, dan konsep dari ide tertentu.

Kemampuan eksplorasi yang baik akan memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengkombinasikan hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

  • Spiritual

Faktor spiritualitas juga mempengaruhi kreatifitas seseorang. Melalui faktor ini, orang akan lebih tidak kaku dan sensitif terhadap ide dan gagasan.

3.2 Faktor Eksternal

Faktor lingkungan atau eksternal yang mempengaruhi kreatifitas individu, misalnya lingkungan kebudayaan yang mengandung kebebasan psikologis. Kondisi lingkungan jika diartikan secara luas mencakup masyarakat dan kebudayaan.

Kebudayaan akan menunjang perkembangan kreatifitas jika mampu memberikan kesempatan secara adil.

Adanya kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreatifitas pada individu dalam masyarakat, antara lain:

  • Tersedianya sarana kebudayaan mulai dari peralatan, bahan hingga media.
  • Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan untuk semua lapisan masyarakat.
  • Tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang saja, melainkan juga untuk masa mendatang.
  • Memberi kebebasan kepada semua warga negara, terutama dari jenis kelamin.
  • Keterbukaan terhadap kebudayaan yang berbeda.
  • Adanya toleransi jika ada pandangan yang berbeda.

Teknik-Teknik Kreatifitas

Kreatifitas merupakan keterampilan yang dibutuhkan di sekolah maupun lingkungan kerja. Berpikir kreatif akan membantu mengembangkan solusi efektif terhadap permasalahan yang muncul. Selain itu, seseorang bisa meningkatkan kreatifitas dengan mempelajari teknik-tekniknya.

Teknik kreatifitas mewakili metode yang akan mendorong seseorang berpikir lebih kreatif dan keterampilan terkait.

Gunakan teknik ini untuk aktivitas yang melibatkan diri sendiri maupun tim. Ada delapn teknik berpikir kreatif yang bisa  diterapkan berikut ini:

4.1 Bertukar Pikiran

Brainstorming merupakan teknik umum untuk menghasilkan ide untuk menemukan berbagai latihan dan pendekatan. Tujuan teknik ini yaitu menghasilkan ide sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu tertentu.

Saat menggunakan teknik brainstorming, seseorang dituntut untuk tetap berpikiran terbuka tanpa menghakimi ide-ide yang dihasilkan. Umumnya, teknik ini digunakan dalam kelompok atau tim.

4.2 Brainwriting

Tidak jauh berbeda dengan brainstorming, brainwriting juga bertujuan untuk mendorong timbulnya ide dalam tim.

Pada sesi brainwriting, setiap kelompok akan mengidentifikasi pernyataan atau ide sentral. Selanjutnya, para anggota tim akan menuliskannya dalam bentuk daftar ide atau solusi potensial.

Baca Juga : Sensasi dan Persepsi: Pengertian, Proses dan Faktor-faktornya

Teknik brainwriting akan membantu partisipasi setiap individu yang kurang nyaman dalam menyampaikan ide secara langsung.

4.3 Metode 5W1H

Melalui metode 5W1H, seseorang bisa dengan mudah mengidentifikasi rumusan masalah. Selanjutnya, buatlah checklist berisi, siapa, mengapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana.

Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka akan lebih fokus menghasilkan solusi yang lebih relevan.

4.4 Teknik Kata Acak

Teknik kata acak meminta seseorang mengidentifikasi kata atau frasa yang berkaitan dengan masalah yang dingin dipecahkan.

Metode ini bisa digunakan baik untuk individu maupun kelompok. Dari daftar kata atau frasa tersebut harus dikembangkan, sehingga dapat memecahkan masalah dengan tepat.

4.5 Mind Mapping

Teknik atau metode mind mapping merupakan teknik bertujuan untuk mengorganisir ide-ide yang terkait. Tulislah ide-ide utama pada pusat diagram.

Selanjutnya, tambahkan cabang-cabang dan hal lain yang terkait. Hal ini akan membantu tim maupun individu memperluas segala kemungkinan yang ada.

Selain itu, mind mapping juga bertujuan untuk memecahkan masalah, mengembangkan strategi dan bahkan menciptakan karya seni.

4.6 Teknik Asosiasi

Untuk teknik asosiasi akan melibatkan pencarian hubungan atau keterkaitan ide-ide yang terlihat berbeda atau sebenarnya tidak terkait.

Teknik ini membantu memperluas pemikiran serta memungkinkan terbukanya ide baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Hal ini akan membantu menemukan solusi yang paling tepat.

4.7 Teknik Role Playing

Untuk teknik role playing ini, individu harus mengambil peran atau karakter dan membayangkan masalah dan solusi dari sudut pandang orang lain.

Misalnya, sebuah tim akan mengembangkan sebuah produk baru. Oleh karena itu, tim perlu memahami kebutuhan pelanggan, sehingga mengambil peran tersebut.

Memikirkan produk dari sudut pandang pelanggan akan memungkinkan pengembangan ide untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

4.8 Reversal

Teknik reversal melibatkan asumsi atau konvensi yang ada, kemudian balikkan untuk menciptakan ide-ide baru.

Teknik ini akan membantu mengubah cara pandang terhadap sebuah masalah. Misalnya, seorang berpikiran bahwa produk harus mahal agar terlihat berkualitas.

Melalui teknik pembalikan ini dapat menghasilkan ide-ide baru yang lebih inovatif.

Kesimpulan

Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat baik bagi pribadi maupun tim. Berpikir kreatif akan membantu Anda melihat masalah dari sudut pandang berbeda serta bisa menemukan solusi terbaik. Selain itu, seseorang bisa mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan ide berbeda untuk menemukan solusi efektif.

Kreatifitas juga membantu seseorang mengembangkan solusi dari masalah. Salah satu caranya dengan memperluas cara berpikir dan mengasah kemampuan. Berpikir kreatif juga membantu meningkatkan kemampuan untuk berinovasi dengan mempertimbangkan ide-ide baru.

Baca Juga : Psikologi: Pengertian, Objek, Sejarah dan Aliran Dalam Psikologi

Ada beragam teknik yang bisa digunakan untuk mengembangkan kreatifitas. Patut diingat bahwa berpikir kreatif juga harus ditunjang dari faktor internal maupun eksternal.

Selain itu, kenali juga ciri-ciri kreatifitas, jika seseorang memiliki semua ciri yang melekat, maka bisa meningkatkan potensi diri.

Sebab, di zaman yang serba cepat ini, berpikir kreatif akan menunjang pekerjaan. Walaupun tidak semua manusia dibekali kreatifitas, namun ada banyak teknik dan waktu untuk mengembangkannya.

Daftar Pustaka

https://www.liputan6.com/hot/read/4642513/10-pengertian-kreativitas-menurut-para-ahli-dan-cara-melatihnya?page=3 (diakses pada 13 Desember 2023, pada pukul 16.00 WIB)
https://www.merdeka.com/trending/pengertian-kreativitas-menurut-para-ahli-pahami-cara-melatih-dan-mengembangkannya.html (diakeses pada 13 Desember 2023 pada pukul 16.30 WIB)
https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/ciri-ciri-orang-kreatif/ (diakses pada 13 Desember 2023 pukul 17.00 WIB)
https://an-nur.ac.id/kreativitas-pengertian-tahap-tahap-teori-ciri-ciri-faktor-faktor-dan-kendala/#Faktor-Faktor_yang_Mempengaruhi_Kreativitas (diakses pada 13 Desember 2023 pukul 18.00 WIB)
https://greatdayhr.com/id-id/blog/memahami-metode-dan-manfaat-berpikir-kreatif/ (diakses pada 13 Desember pukul 18.30 WIB)
https://www.sciencedirect.com/journal/personality-and-individual-differences (diakses pada 13 Desember 2023 pukul 18.45 WIB)
https://www.sciencedirect.com/journal/journal-of-creativity (diakses pada 13 Desember pukul 17.45 WIB)
John W Santrock. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga

 

Moch Dzikry Nur Alam Teori itu mudah, tapi praktek cukup sulit untuk dilakukan. Terkadang rasa malas dapat menghambat kita dalam mencapai suatu tujuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *